Sejarah Prodi Akuntansi
Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) berdiri pada 8 Agustus 2000 berkedudukan di Semarang Jawa Tengah. Pendirian Unwahas merupakan amanat Nahdlatul Ulama (NU) yang termuat dalam Anggaran Dasar Bab IV Pasal 6. Dalam Bab dan Pasal tersebut menetapkan bahwa dalam upaya mencapai tujuan, salah satu usahanya adalah di bidang pendidikan, pengajaran dan kebudayaan. Untuk mencapai cita cita terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam. Sehingga mampu membina dan mengembangkan manusia muslim yang bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas dan terampil, serta berguna bagi agama, bangsa dan negara, maka perlu didirikan pendidikan tinggi untuk melaksanakan amanat tersebut. Hal tersebut diamanatkan dalam setiap Muktamar NU maupun konferensi-konferensi wilayah dan menjadi salah satu program kerja. Dalam rangka merealisasikan program tersebut, pada tanggal 7 Mei 1999 di Semarang didirikanlah Yayasan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (YPTNU) Jawa Tengah yang disahkan dengan Akte Notaris Tri Joko Subandrio, S.H., nomor 13 tahun 1999 tertanggal 7 Mei 1999, dengan susunan pengurus sebagai berikut:
Ketua : Drs. KH. Syamsuddin Anwar
Wk. Ketua : Drs. H. Achmad
Wk. Ketua : Drs. H. Ali Mufiz, MPA
Wk. Ketua : Drs. HM. Chabib Toha, M.A
Wk. Ketua : Drs. HM. Hoesein Moenawar
Sekretaris : Drs. Mudzakkir Ali, M.A
Wk. Sekretaris : H. Hanief Islamil, Lc.
Bendahara : Drs. H.A. Fatah Dahlan
Wk. Bendahara : Drs. H.A. Sjirozi Zuhdi
Anggota : Ir . H. Djoko Wahjudi
Anggota : H. Imam Syafi’i
Anggota : H. Soewanto
Anggota : H. Gautama Setiadi
Anggota : KH. Chanif Muslih, Lc.
Anggota : Drs. HM. Aminudin Sanwar , M.M
Anggota : Mahmutarom HR, SH, M.H
Anggota : Tri Setioadi, SH, CN
Anggota : Drs. H. Satriyan Abd. Rahman
Anggota : Drs. Amdjad, Al Hafidh, Bsc.
Pada tanggal 11 Mei 1999, Ketua Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah Drs. H. Achmad menugaskan Ketua LP Maarif NU Jawa Tengah Drs. HM Chabib Thoha, MA dan Drs. Mudzakkir Ali, MA sebagai sekretaris Yayasan untuk berkonsultasi kepada Ketua Umum PBNU, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jakarta tentang rencana pendirian Perguruan Tinggi NU. Gus Dur memerintahkan untuk mendirikan Universitas dan menyusun proposal untuk kepentingan tersebut. Pada tanggal 12 Juli 1999 Ketua YPTNU Drs. KH. Syamsuddin Anwar, Sekretaris YPTNU, Drs. Mudzakkir Ali, M.A., dan Mahmutarom HR, S.H., M.H. sebagai Wakil Ketua Panitia Pendiri, berkonsultasi kepada Ketua Umum PBNU menghasilkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Menjadikan Islam dan NU sebagai ruh bagi nama universitas dan mengkonsultasikan kepada para ulama untuk mendapatkan nama yang tepat bagi universitas tersebut;
2. Perlu mengatur ketegasan hubungan hirarkhi antara Universitas dan Yayasannya dengan NU baik PWNU maupun PBNU yang tertuang dalam akta notaris, dengan tetap mengindahkan kemandirian yayasan dalam pengelolaan universitas;
3. Awal perkuliahan, disetujui untuk dibuka pada tahun akademik 2000/2001;
4. Untuk pengaturan teknis selanjutnya Fajrul Falakh, SH, MA, MSc. ditugaskan oleh ketua PBNU sebagai konsultan….